Saat membeli pakaian atau kain, pernahkah Anda bingung dengan angka dan huruf pada label kain? Label-label ini ibarat "kartu identitas" kain, yang berisi segudang informasi. Setelah memahami rahasianya, Anda dapat dengan mudah memilih kain yang tepat. Hari ini, kita akan membahas metode umum untuk mengenali label kain, terutama beberapa penanda komposisi khusus.
Arti Singkatan Komponen Kain Umum
- T: Singkatan dari Terylene (poliester), serat sintetis yang dikenal tahan lama, anti kusut, dan cepat kering, meskipun kemampuan bernapasnya relatif buruk.
- C: Mengacu pada Katun, serat alami yang mudah bernapas, menyerap kelembapan, dan lembut saat disentuh, tetapi mudah kusut dan menyusut.
- P: Biasanya merupakan singkatan dari Polyester (pada hakikatnya sama dengan Terylene), sering digunakan dalam pakaian olahraga dan perlengkapan luar ruangan karena daya tahannya dan perawatannya yang mudah.
- SP: Singkatan dari Spandex, yang memiliki elastisitas luar biasa. Spandex sering dicampur dengan serat lain untuk memberikan elastisitas dan fleksibilitas yang baik pada kain.
- L: Mewakili Linen, serat alami yang dihargai karena kesejukannya dan daya serap airnya yang tinggi, tetapi elastisitasnya buruk dan mudah kusut.
- R: Menunjukkan Rayon (viscose), yang lembut saat disentuh dan memiliki kilau bagus, meskipun daya tahannya relatif rendah.
Interpretasi Penanda Komposisi Kain Khusus
- Syarat & Ketentuan 70/30: Menunjukkan bahwa kain ini merupakan campuran 70% Terylene dan 30% Katun. Kain ini menggabungkan ketahanan kusut Terylene dengan kenyamanan Katun, sehingga ideal untuk kemeja, pakaian kerja, dll.—kain ini tahan kusut dan terasa nyaman dipakai.
- 85/15 C/T: Artinya, kain ini mengandung 85% katun dan 15% terylene. Dibandingkan dengan T/C, kain ini lebih cenderung memiliki sifat seperti katun: lembut saat disentuh, menyerap keringat, dan sedikit terylene membantu mengurangi masalah kerutan pada katun murni.
- 95/5 P/SP: Menunjukkan bahwa kain terbuat dari 95% poliester dan 5% spandeks. Campuran ini umum digunakan pada pakaian ketat seperti pakaian yoga dan pakaian renang. Poliester memastikan daya tahan, sementara spandeks memberikan elastisitas yang sangat baik, sehingga pakaian dapat menyesuaikan bentuk tubuh dan bergerak bebas.
- 96/4 T/SPTerdiri dari 96% Terylene dan 4% Spandex. Mirip dengan 95/5 P/SP, proporsi Terylene yang tinggi dipadukan dengan sedikit Spandex cocok untuk pakaian yang membutuhkan elastisitas dan tampilan yang rapi, seperti jaket olahraga dan celana kasual.
- 85/15 T/L: Menunjukkan campuran 85% Terylene dan 15% Linen. Kain ini memadukan kerenyahan Terylene dan ketahanan kusutnya dengan kesejukan Linen, menjadikannya sempurna untuk pakaian musim panas—menjaga Anda tetap sejuk dan tetap terlihat rapi.
- 88/6/6 T/R/SPMengandung 88% Terylene, 6% Rayon, dan 6% Spandex. Terylene memastikan daya tahan dan anti-kusut, Rayon memberikan kelembutan saat disentuh, dan Spandex memberikan elastisitas. Bahan ini sering digunakan dalam pakaian bergaya yang mengutamakan kenyamanan dan kesesuaian, seperti gaun dan blazer.
Tips Mengenali Label Kain
- Periksa informasi label: Pakaian biasa mencantumkan komponen kain dengan jelas pada label, diurutkan berdasarkan kandungan tertinggi hingga terendah. Jadi, komponen pertama adalah komponen utama.
- Rasakan dengan tangan Anda: Serat yang berbeda memiliki tekstur yang berbeda pula. Misalnya, katun murni terasa lembut, kain T/C terasa halus dan renyah, dan kain T/R terasa mengkilap dan halus seperti sutra.
- Uji pembakaran (sebagai referensi): Metode profesional tetapi dapat merusak pakaian, jadi gunakan dengan hati-hati. Kapas terbakar dengan bau seperti kertas dan meninggalkan abu putih keabu-abuan; Terylene terbakar dengan asap hitam dan meninggalkan abu keras seperti manik-manik.
Semoga panduan ini membantu Anda lebih memahami label kain. Saat berbelanja nanti, Anda akan dengan mudah memilih kain atau pakaian yang tepat sesuai kebutuhan Anda!
Waktu posting: 15-Jul-2025